Kamis, 29 Maret 2012

Durhaka Pada Fakir Miskin

SSSSSSttttttttttt ini rahasia lho...xixixixixii:
Kisah seorang gadis muslimah yang menjaga kehormatannya, menutup wajahnya dengan cadar, komitmen dengan agamanya dan begitu mulia budi pekertinya. Dengan karunia dan pengaturan-Nya, Allah lalu mengaruniakannya dengan seorang pria muslim tanpa ia harus menyingkap wajah dan kedua tangannya, atau anggota tubuhnya yang lain sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian pemudi hari ini yang mengaku modern, berbicara bebas, tersenyum dan tertawa di depan kaum pria tanpa beban sama sekali…

Dan tibalah saatnya melewati malam pertama. Kedua pengantin baru itupun masuk ke rumah mereka. Sang istri menghidangkan makan malam untuk suami, dan keduanya pun berkumpul bersama di meja makan.

Tiba-tiba keduanya mendengar suara pintu yang diketuk. Sang suami merasa terganggu dengan itu dan dengan marah ia berkata: “Siapa itu yang datang disaat seperti ini?!”

Sang istri segera berdiri untuk membuka pintu. Di balik pintu ia berdiri dan bertanya: “Siapakah gerangan di balik pintu?”

Sebuah suara dari balik pintu pun menjawab: “Seorang peminta-minta mohon diberi sedikit makanan?”

Sang istri itu kembali menemui suaminya. Sang suami segera saja bertanya: “Siapakah yang di pintu itu?”

“Hanya seorang peminta-minta yang meminta sedikit makanan…,” jawab istri.

Mendengar itu, sang suami tiba-tiba sangat marah. “Apakah orang ini yang mengganggu waktu istirahat kita dan di malam pertama pernikahan kita??!!”

Laki-laki itu segera saja keluar, dan tanpa basa-basi ia memukul tukang minta-minta itu tanpa ampun. Lalu setelah itu, ia mengusir laki-laki malang itu dengan penuh penghinaan.

Pria peminta-minta itupun keluar meninggalkan pekarangan rumah mereka, dan ia masih dalam rasa laparnya yang sangat dalam ditambah luka-luka yang memenuhi sekujur tubuhnya. Dan bukan hanya sekujur tubuhnya, namun juga seluruh kehormatannya…

Lalu pria pengantin baru itu kembali menemui istrinya. Namun perasaannya sudah sangat tidak enak akibat kejadian yang tiba-tiba saja membuyarkan kenikmatan bermesraan berdua bersama istrinya…

Dan tiba-tiba saja, laki-laki ini berubah seperti orang yang kesetanan. Dunia tiba-tiba menjadi sempit dalam perasaannya. Ia keluar dari rumahnya sambil berteriak-teriak seperti orang gila. Ia pergi begitu saja meninggalkan istrinya yang bingung dan ketakutan menyaksikan pemandangan mengerikan yang dialami suaminya, yang tiba-tiba saja meninggalkannya di malam pertama, bulan madunya. Tapi itulah kehendak Allah…

LIMA BELAS TAHUN KEMUDIAN…

Wanita itu sungguh luar biasa. Selama itu ia bertahan dan bersabar. Selama 15 tahun itu, ia tak lagi tahu kemana suaminya pergi dan menghilang. Yah, sejak peristiwa yang sangat menakutkan di malam pertama pernikahan mereka…

15 tahun ia rasa telah cukup.Ia sudah kehilangan harapan. Maka ketika seorang pria datang untuk melamarnya, ia pun menerima lamaran itu. Dan terjadilah kembali sebuah pernikahan dalam hidupnya.

Dan di malam pertama pernikahan mereka, kedua insan yang baru saja terikat dalam ikatan cinta pernikahan itupun duduk bersama di depan meja makan untuk makan malam…

Baru saja mereka akan menikmati hidangan malam itu, tiba-tiba mereka mendengar suara pintu diketuk oleh seseorang. Sang suami pun mengatakan kepada wanita itu: “Istriku, pergilah dan coba lihat siapakah gerangan yang mengetuk pintu rumah kita?”

Wanita itu pun berdiri dan mendekati pintu. Dari balik pintu ia bertanya: “Siapakah gerangan di balik pintu itu?”

“Seorang peminta-minta, Nyonya. Saya kelaparan, saya minta sedikit saja makanan Nyonya,” jawab seorang pria dengan suara yang sangat lemah.

Wanita itupun kembali menemui suaminya. Dan ketika suaminya menanyakan siapa yang di balik pintu itu, ia pun menjelaskan bahwa ada seorang peminta-minta yang kelaparan dan meminta sedikit makanan.

Dengan tersenyum, sang suami mengangkat hidangan yang ada di meja dan mengatakan kepada istrinya: “Baiklah, bawakan untuknya semua makanan ini, dan biarkanlah ia makan sampai ia merasa kenyang. Jika ada yang tersisa, barulah kita akan memakannya, istriku…”

Wanita itupun segera menjalankan apa yang diperintah oleh suaminya. Ia pun membawakan makanan itu kepada pria peminta-minta itu…

Namun tiba-tiba saja, wanita itu kembali dengan tangisan yang tersedu-sedu…

Sang suami bertanya penuh keheranan: “Ada apa denganmu istriku? Mengapa engkau menangis? Apa yang telah terjadi? Apakah peminta-minta itu mengganggumu?”

Dengan air mata yang terus bercucuran wanita itu menjawab: “Tidak, suamiku…”

“Apakah ia mencacimu?”

Wanita itu menjawab: “Tidak, suamiku…”

“Apakah ia menyakitimu?” tanya suaminya sekali lagi.

“Sama sekali tidak, wahai suamiku,” jawabnya tetap sama.

“Lalu mengapa engkau menangis, istriku?” tanya sang suami semakin heran.

Wanita itu pun mulai menjelaskan sebab tangisannya itu:

“Pria peminta-minta yang duduk dan sedang menikmati makanan di depan pintu rumahmu itu adalah pria yang 15 tahun yang lalu pernah menjadi suamiku. Waktu itu, dimalam pertama pernikahanku, seorang peminta-minta datang mengetuk-ngetuk pintu rumah kami. Lalu suamiku keluar menemui dan memukul pria malang itu dengan sangat menyakitkan. Tidak hanya itu, ia kemudian mengusirnya pergi. Setelah itu ia kembali menemuiku di dalam rumah, namun tiba-tiba saja ia seperti kemasukan setan atau jin. Tiba-tiba saja ia keluar seperti orang gila dan pergi tanpa ia tahu kemana ia harus pergi. Dan sejak saat itu, aku tak pernah melihatnya hingga hari ini, dan ternyata dia telah menjadi seorang peminta-minta…”

Dan tiba-tiba saja, sekarang giliran sang suami yang menangis sejadi-jadinya. Kini wanita itu yang penuh keheranan: “Mengapa engkau menangis, suamiku?”

“Apakah engkau kenal dengan siapa pria peminta-minta yang dipukuli oleh suamimu pada malam itu?” tanya pria itu pada istrinya.

“Siapakah dia, suamiku?”

“Akulah pria peminta-minta itu…,” jawab sang suami.

Subhanallah, benar-benar Maha Suci Allah, Tuhan Yang Maha Perkasa dan Maha Kuasa untuk memberikan balasan yang setimpal. Yang telah membalaskan dendam hamba-Nya yang fakir dan miskin, yang datang dengan kepala tertunduk malu meminta-minta kepada orang lain, sementara rasa lapar memenuhi rongga-rongga tubuhnya. Lalu penderitaan itu ditambah lagi oleh ‘suami pertama’ wanita itu dengan pukulan dan penghinaan…

Tapi Allah tidak akan pernah meridhai sebuah kezhaliman. Ia pun menurunkan balasan-Nya kepada siapa saja yang merendahkan dan menzhalimi seorang insan. Ia akan memberikan ganjaran kepada setiap hamba yang bersabar. Maka dunia pun berputar. Kepada hamba yang miskin itu, Allah karuniakan rizki yang berlimpah. Sementara pria yang zhalim itu dibalas dengan kehilangan akal sehat dan harta bendanya, hingga sekarang justru ia yang meminta-minta kepada orang lain.

Dan Maha Suci Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah, yang kemudian mengaruniakan sang wanita shalihah yang bersabar melewati ujian Allah selama 15 tahun. Allah memberikannya pengganti yang jauh lebih baik dari suaminya yang dulu…

INGAT LAH BAHWA ALLAH MAHA ADIL....

Informasi Gila: Kisah Siti Anak Yatim 7 tahun, Jualan Bakso dengan...

Informasi Gila: Kisah Siti Anak Yatim 7 tahun, Jualan Bakso dengan...: S ore kemarin – Selasa, 06 Maret 2012 – saya pulang kantor rada “tenggo”, jadi sampai di rumah jam 17.30-an, saya sempat nonton acara “O...

Wanita Yang Pertama Masuk Surga

Wanita yang diperkenankan masuk surga pertama kali adalah seorang wanita yang bernama Muti’ah. Kaget? Sama seperti Siti Fatimah ketika itu, yang mengira dirinyalah yang pertama kali masuk surga.

Siapakah Muti’ah? Karena rasa penasaran yang tinggi, Siti Fatimah pun mencari seorang wanita yang bernama Muti’ah ketika itu. Beliau juga ingin tahu, amal apakah yang bisa membuat wanita itu bisa masuk surga pertama kali? Setelah bertanya-tanya, akhirnya Siti Fatimah mengetahui rumah seorang wanita yang bernama Muti’ah. Kali ini ia ingin bersilaturahmi ke rumah wanita tersebut, ingin melihat lebih dekat kehidupannya. Waktu itu, Siti Fatimah berkunjung bersama dengan anaknya yang masih kecil, Hasan. Setelah mengetuk pintu, terjadilah dialog.


“Di luar, siapa?” kata Muti’ah tidak membukakan pintu.
“Saya Fatimah, putri Rasulullah”
“Oh, iya. Ada keperluan apa?”
“Saya hanya berkunjung saja”
“Anda seorang diri atau bersama dengan lainnya?”
“Saya bersama dengan anak saya, Hasan?”
“Maaf, Fatimah. Saya belum mendapatkan izin dari suami saya untuk menerima tamu laki-laki”
“Tetapi Hasan masih anak-anak”
“Walaupun anak-anak, dia lelaki juga kan? Maaf ya. Kembalilah besok, saya akan meminta izin dulu kepada suami saya”
“Baiklah” kata Fatimah dengan nada kecewa. Setelah mengucapkan salam, ia pun pergi.

Keesokan harinya, Siti Fatimah kembali berkunjung ke rumah Muti’ah. Selain mengajak Hasan, ternyata Husein (saudara kembar Hasan) merengek meminta ikut juga. Akhirnya mereka bertiga pun berkunjung juga ke rumah Muti’ah. Terjadilah dialog seperti hari kemarin.
“Suami saya sudah memberi izin bagi Hasan”
“Tetapi maaf, Muti’ah. Husein ternyata merengek meminta ikut. Jadi saya ajak juga!”
“Dia perempuan?”
“Bukan, dia lelaki”
“Wah, saya belum memintakan izin bagi Husein.”
“Tetapi dia juga masih anak-anak”
“Walaupun anak-anak, dia juga lelaki. Maaf ya. Kembalilah esok!”
“Baiklah” Kembali Siti Fatimah kecewa.

Namun rasa penasarannya demikian besar untuk mengetahui, rahasia apakah yang menyebabkan wanita yang akan dikunjunginya tersebut diperkanankan masuk surga pertama kali. Akhirnya hari esok pun tiba. Siti Fatimah dan kedua putranya kembali mengunjungi kediaman Mutiah. Karena semuanya telah diberi izin oleh suaminya, akhirnya mereka pun diperkenankan berkunjung ke rumahnya. Betapa senangnya Siti Fatimah karena inilah kesempatan bagi dirinya untuk menguak misteri wanita tersebut.

Menurut Siti Fatimah, wanita yang bernama Muti’ah sama juga seperti dirinya dan umumnya wanita. Ia melakukan shalat dan lainnya. Hampir tidak ada yang istimewa. Namun, Siti Fatimah masih penasaran juga. Hingga akhirnya ketika telah lama waktu berbincang, “rahasia” wanita itu tidak terkuak juga. Akhirnya, Muti’ah pun memberanikan diri untuk memohon izin karena ada keperluan yang harus dilakukannya.

“Maaf Fatimah, saya harus ke ladang!”
“Ada keperluan apa?”
“Saya harus mengantarkan makanan ini kepada suami saya”
“Oh, begitu”
Tidak ada yang salah dengan makanan yang dibawa Muti’ah yang disebut-sebut sebagai makanan untuk suaminya. Namun yang tidak habis pikir, ternyata Muti’ah juga membawa sebuah cambuk.
“Untuk apa cambuk ini, Muti’ah?” kata Fatimah penasaran.
“Oh, ini. Ini adalah kebiasaanku semenjak dulu”
Fatimah benar-benar penasaran. “Ceritakanlah padaku!”

“Begini, setiap hari suamiku pergi ke ladang untuk bercocok tanam. Setiap hari pula aku mengantarkan makanan untuknya. Namun disertai sebuah cambuk. Aku menanyakan apakah makanan yang aku buat ini enak atau tidak, apakah suaminya seneng atau tidak. Jika ada yang tidak enak, maka aku ikhlaskan diriku agar suamiku mengambil cambuk tersebut kemudian mencambukku. Ini aku lakukan agar suamiku ridlo dengan diriku. Dan tentu saja melihat tingkah lakuku ini, suamiku begitu tersentuh hatinya. Ia pun ridlo atas diriku. Dan aku pun ridlo atas dirinya”

“Masya Allah, hanya demi menyenangkan suami, engkau rela melakukan hal ini, Muti’ah?”
“Saya hanya memerlukan keridloannya. Karena istri yang baik adalah istri yang patuh pada suami yang baik dan sang suami ridlo kepada istrinya”
“Ya… ternyata inilah rahasia itu”
“Rahasia apa ya Fatimah?” Mutiah juga penasaran.
“Rasulullah Saw mengatakan bahwa dirimu adalah wanita yang diperkenankan masuk surga pertama kali. Ternyata semua gara-gara baktimu yang tinggi kepada seorang suami yang sholeh.”

Subhanallah.
link to http://fadil.blogsome.com/2010/11/17/wanita-yang-pertama-masuk-syurga/#more-146

Misteri Jodoh seorang Gadis




Shalat Jum’at baru saja usai ditunaikan. Pak Yunus seperti biasa masih berada dalam masjid bersama beberapa bapak yang lain. Tiba-tiba, baru saja selesai berdzikir, Pak Daud menghampiri Pak Yunus: menepuk pundak Pak Yunus lantas berjabat tangan. Ya, Pak Yunus dan Pak Daud sudah berteman sejak lama semenjak dipertemukan dalam satu pengajian.

“Gimana kabarnya Pak?” sapa Pak Daud.

“Alhamdulillah baik. Bapak sendiri gimana?” balas Pak Yunus.

“Alhamdulillah.. (terdiam sebentar). Ngomong-ngomong, masih sendirian aja nih Pak?” Pak Daud melempar pertanyaan gurauan yang selama ini sering diajukannya.

Pak Yunus hanya tersenyum seperti biasanya jika ditanya hal itu.

Semenjak istri Pak Yunus meninggal dunia beberapa tahun lalu, Pak Yunus menjalani hari-harinya tanpa pendamping. Usianya yang sudah kepala 6 pula yang sepertinya menjadi salah satu keputusan untuk tak ingin menikah lagi. Ketiga anaknya yang telah berkeluarga membuat Pak Yunus semakin kesepian. Ya, sebagai seorang laki-laki, terkadang perasaan membutuhkan seorang pendamping di hari tua, juga dialami oleh Pak Yunus.

Banyak teman di sekitar Pak Yunus yang menyarankan untuk menikah lagi, termasuk Pak Daud.

***

1 Syawal 1430 H

“Hei, saudara-saudara, Tasya mau nikah 2011 nanti..”, Mira, menantu Pak Daud, tiba-tiba berteriak di ruang tengah saat kumpul keluarga besar Pak Daud.

Spontan, saudara-saudara yang lain langsung bertanya ke yang bersangkutan, Tasya, anak bungsu Pak Daud.

“Bener Sya?”

“Bener ka Tasya?”

Tasya hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu dengan senyuman, sambil berkata: “Itu hanya rencana pribadi. Belum tau rencana ALLAH nantinya..”

Di sisi lain, Tante Yeni hanya terdiam, dan tersenyum yang cukup dipaksakan. Tante Yeni adalah adik perempuan Pak Daud yang belum juga bersuami di usianya yang menjelang kepala 5.

Tasya menangkap semburat yang tidak mengenakkan ketika melihat wajah tante Yeni. Tasya sadar dan merasakan apa yang tante Yeni rasakan: keponakannya sudah merencanakan akan menikah, sementara dirinya?? Mungkin hal itulah yang ada di pikiran tante Yeni, pikir Tasya.

Tante Yeni memang belum menikah hingga saat ini, yang mungkin seharusnya sudah saatnya mempunyai anak atau bahkan menimang cucu. Tapi, ya itulah jodoh. Tante Yeni bisa dibilang belum menemukan jodohnya hingga saat ini.

Apakah karena masalah kecantikan? Ooohh, tentu tidak! Tante Yeni cukup cantik dengan kulit putihnya. Apakah karena agamanya? Oooohh, jangan salah, tante Yeni adalah wanita yang sangat menjaga qiyamullail. Apakah karena hartanya? Ooohh, tentu saja tante Yeni cukup mandiri untuk menghidupi dirinya walaupun tanpa pekerjaan tetap, yang penting tetap berpenghasilan. Apakah karena keturunannya? Ooohh, tante Yeni adalah keturunan terhormat, dari bapak yang seorang kepala sekolah. Lantas, apa yang membuatnya hingga saat ini belum juga menikah??

Ya, itulah misteri jodoh. Kita tak ‘kan pernah tahu kapan datangnya, dan kita tak kan pernah tahu dengan siapa kita berjodoh. Kita hanya bisa menanti, berusaha, berdoa dan terus memperbaiki diri.

***

Seperti Jum’at biasanya, beberapa bapak masih berdzikir di dalam masjid usai shalat Jum’at, termasuk Pak Yunus dan Pak Daud. Pak Yunus menghampiri Pak Daud yang sedang berada di pojok masjid.

“Assalamu’alaikum, Pak..” sapa Pak Yunus sambil menjabat tangan Pak Daud.

“Wa’alaikumusalam..” jawab Pak Daud hangat.

Pak Yunus menyampaikan maksudnya; ia ingin menikah lagi dan ingin mencoba berkenalan dengan adik perempuan Pak Daud, tante Yeni.

Pak Daud dengan senang hati menerima tawaran itu dan mengabarkan hal ini kepada adiknya, tante Yeni. Tante Yeni pun mengiyakan; hal ini yang tentunya sangat dinantikan tante Yeni.

Pertemuan pertama pun sudah diatur oleh Pak Daud. Pak Daud menemani Pak Yunus untuk berkunjung ke rumah orangtua Pak Daud, yang tak lain dan tak bukan adalah tempat tinggal tante Yeni. Mereka berbincang dan berkenalan lebih dalam.

Pertemuan demi pertemuan dilakukan. Tak ada jalan berdua, selalu ada yang menemani, layaknya ta’aruf pada umumnya. Hanya ada 4 kali pertemuan dan kedua belah pihak keluarga juga menyetujui, termasuk anak-anak Pak Yunus. Akhirnya khitbah pun dilangsungkan.

***

Keluarga besar Pak Daud telah berkumpul sejak pagi di rumah orangtua Pak Daud. Hari ini akan ada pertemuan dua keluarga: keluarga Pak Yunus dan keluarga tante Yeni.

Di sela-sela persiapan khitbah, Tasya menemani tante Yeni di kamarnya dan bermaksud mendapatkan cerita yang menarik dari proses ini. Proses menuju pernikahan seorang gadis berumur 40-an dengan duda berumur 60-an, sungguh kisah yang unik.

“Gimana tante perasaannya?” tanya Tasya to the point.

“Yaaaa, gak nyangka aja. Padahal kamu yang udah ngerencanain nikah, sedangkan tante gak punya rencana apa-apa. Tapi ternyata sekarang tante mau dilamar..”, jawab tante Yeni sumringah.

“Ya, gitu deh kalo udah rencana ALLAH. Aku juga itu baru rencana pribadi. Gak tau deh ke depannya gimana. Mungkin bisa dipercepat atau diperlambat sama ALLAH dari rencanaku” Tasya semakin bijak dalam kata-kata.

“Iya, padahal kan tante udah hampir 50 umurnya. Tapi ternyata emang baru saat ini ALLAH memberikan jodoh itu. Nggak tau kenapa pas sama Pak Yunus, terasa dimudahin banget prosesnya, cuma 4 kali ketemuan. Pas ketemuan 2 kali, dia sms kalo mantap dengan pilihannya. Pas ketemu sama anak-anaknya, tante juga gak merasa takut, biasa aja. Ya, tante mah berdoa aja sama ALLAH, jika memang ini yang terbaik maka dekatkanlah dan mudahkanlah, dan jika memang bukan terbaik untukku, maka jauhkanlah dengan baik-baik. Alhamdulillah, proses itu dimudahkan dan hati tante pun mantap”, cerita panjang tante Yeni begitu membuat Tasya terperangah.

“Semoga lancar ya Tan, ke depannya..” Tasya menguatkan tante Yeni, sambil bersiap menuju ruang keluarga karena sudah banyak yang menunggu.

***

Setelah khitbah, hari itu juga keluarga besar tante Yeni pun berkumpul untuk membicarakan resepsi pernikahan yang sungguh unik ini. Mulai dari membuat undangan, kepanitiaan sampai pembagian tugas. Ya, resepsi pernikahan yang akan dilangsungkan tak jauh beda dengan resepsi pernikahan pasangan muda pada umumnya.

***

Akad nikah yang dilangsungkan beberapa hari setelah Hari Raya Idul Adha begitu khidmat. Undangan para anak yatim piatu turut merasakan kebahagiaan kedua mempelai pada resepsi pernikahan. Dan kini, doa tante Yeni terkabul sudah; menutup masa lajangnya.

***

Kisah ini terinspirasi dari kisah nyata tanteku. Ya, dalam masa penantian menemukan jodohnya, tak sepatah katapun kudengar dari bibirnya menyalahkan takdir, menyalahkan ALLAH yang seolah tak berpihak padanya. Dalam masa penantian itu, dia sibukkan dirinya dengan ibadah kepada ALLAH dan kegiatan social di lingkungannya. Hingga akhirnya, selama penantian bertahun-tahun, puluhan tahun lamanya, teruji sudah kesabarannya, dan ia pun mendapatkan jodoh yang insya ALLAH terbaik menurut ALLAH.

Itulah misteri jodoh. Kita tak kan pernah tahu kapan jodoh itu datang. Manusia hanya bisa berencana. Namun, ALLAH-lah yang berkehendak atas semuanya. Bisa saja jodoh kita datang menjadi lebih cepat atau bahkan lebih lambat dari rencana kita sebelumnya.

Kita pun tak kan pernah tahu dengan siapa kita berjodoh. Entah itu dengan orang yang sudah dekat dengan kita maupun orang jauh sekalipun yang tak pernah saling bertemu. Atau bahkan kita tak dipertemukan dengan jodoh kita di dunia ini, tapi di surga-NYA nanti. Allahu Akbar!

Saudaraku, yakinlah bahwa ALLAH telah menyiapkan scenario terbaik untuk kita dalam masalah jodoh. Tak perlu khawatir. Karena ALLAH telah berkata dalam Q.S An-Nahl ayat 72:

“Dan Allah telah menjadikan pasangan-pasangan kamu sekalian dari jenismu sendiri, lalu menjadikan anak-anak dan cucu bagi kamu dari jodoh-jodohmu.”

Saudaraku, jangan pernah terbesit sedikit pun bahwa ALLAH tak adil karena sampai saat ini jodoh belum juga menghampiri. Coba introspeksi diri. Gunakan masa penantian jodoh ini dengan terus berikhtiar, berdoa dan terus sibuk memperbaiki diri. Bukankah kita menginginkan jodoh yang baik?

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2011/09/14645/misteri-jodoh-penantian-puluhan-tahun-seorang-gadis/#ixzz1qZ9MQw00

Perjalanan Panjang Penggalangan Dana 6

No Comment..just draft only.

Tetralogy Fallot

Rendi Setiawan (8 tahun) merupakan anak terlantar yang ditinggal orang tuanya. Kini Rendi Setiawan tinggal di Baledono RT 03 RW 06, Purworejo.
Ternyata penderitaan Rendi Setiawan tidak hanya ditinggal orang tuanya. Dia juga menderita gangguan jantung Tetralogi Fallot, yaitu sebuah cacat bawaan jantung sejak lahir. Ada 4 kelainan atau cacat pada jantung Rendi setiawan, yaitu: (a) ada lobang di sekat bilik jantung kiri dan kanan sehingga darah yang mengandung banyak oksigen bercampur dengan darah yang berisi sedikit oksigen, (b) penyempitan pembuluh ke paru paru (pulmonary stenosis), (c) pembesaran otot jantung kanan yang terjadi karena jantung kanan harus bekerja ekstra keras memompa darah ke paru paru, (d) pembuluh aorta yang menempel di sekat diantara bilik kiri dan kana (seharusnya di bilik kiri) sehingga darah yang mengandung sedikit oksigen dipompa ke seluruh tubuh. darah dengan sedikit oksigen seharusnya dipompa ke paru paru.
Penyakit jantung Tetralogy Fallot hanya bisa disembuhkan melalui operasi jantung terbuka. Tentunya sebuah operasi yang tidak mudah dan memerlukan banyak dana. Alhamdulillah, adik Rendi memang sudah punya jaminan untuk operasi di RSUP Sardjito, tetapi kemarin (17 Maret 2012) Rendi mengalami cyanotic spell , badan menjadi biru, sesak napas, sedang nenek pengasuhnya sama sekali tidak punya uang untuk transport dan biaya menunggui dik Rendi apabila dirawat di RS Sardjito. Serangan seperti itu memang sering terjadi pada penderita Tetralogy Fallot.
Alhamdulillah kemarin ada dermawan yang bersedia membantu biaya transportasi ambulan ke Yogya dan uang saku bagi penunggu. Semoga adik Rendi membaik, dan jadwal operasi dapat diajukan.
Mari kita galang dana pendukung untuk penunggu dan lain lain biaya yang tidak bisa ditanggung pemerintah
Salurkan dana anda melalui No rek. 139-00-1020150-1 Bank Mandiri KCP Purbalingga a/n Eni Darmunsih, SPd untuk di teruskan ke pihak keluarga pasien.
Ayoo Bantu segera...ringankan penderitaan adik rendy....!!!