Senin, 17 Juni 2013

REFRESHING and SHOPING

ViralGen Referral Shopping ViralGen Referral Shopping ViralGen Referral Shopping ViralGen Referral Shopping ViralGen Referral Shopping

VirallGen Product for Promotion :

ViralGen Referral Shopping ViralGen Referral Shopping ViralGen Referral Shopping ViralGen Referral Shopping ViralGen Referral Shopping

Pawai Budaya Menolak Kenaikan BBM

 
Pernyataan Resmi Forum_AOPI@Assosiasi Orang Pinggiran Indonesia

Pernyataan Resmi Forum_AOPI@Assosiasi Orang Pinggiran Indonesia dengan ini menyatakan Tidak Sependapat dan Menolak Rencana Kenaikan Harga BBM, untuk itu menghimbau kepada Pemerintah dan DPR RI agar mempertimbangkan solusi lain yang lebih bijak demi kemaslahatan warga masyarakat yang lebih luas. Kenaikan BBM akan segera diikuti dengan segala bentuk Kenaikan Harga - Harga di bidang kehidupan yang lain nya dan hal ini menjadi beban yang sangat berat bagi kalangan warga masyarakat mayoritas. Demikian pernyataan ini di buat dengan sebenarnya sebagai suara dari kami warga masyarakat yang terpinggirkan. Perbedaan Pendapat adalah Anugerah yang indah, semoga ada solusi terbaik bagi NKRI selain kenaikan harga BBM. Atas perhatian nya di sampaikan terima kasih.

Jogyakarta, 16 Juni 2013
Hormat saya,

ttd

Forum_AOPI



Pawai Budaya Menolak Kenaikan BBM

Forum_AOPI@Assosiasi Orang Pinggiran Indonesia menghimbau rekan-rekan seperjuangan yang merasa peduli pada penderitaan masyarakat luas akibat dampak kenaikan BBM agar dapat menyalurkan aspirasinya dengan cara yang santun dan bermartabat melalui Pawai Budaya Menolak Kenaikan BBM secara damai dan berbudaya.
Demonstrasi Damai melalui Pawai Budaya Menolak Kenaikan BBM dari temen-temen seperjuangan dalam wadah Forum_AOPI@Assosiasi Orang Pinggiran Indonesia dapat di lakukan di wilayah temen-temen masing-masing baik secara berkelompok maupun berbaur dengan kelompok masyarakat lainnya yang menyuarakan aspirasi yang sama yakni : Menolak Kenaikan BBM.
Selamat Berkreasi dan Salurkan Aspirasi temen-temen dalam Pawai Budaya Menolak Kenaikan BBM bersama Forum_AOPI@Assosiasi Orang Pinggiran Indonesia.
Semoga dengan Budaya kita bisa menghimbau pemerintah dan DPR RI agar membatalkan Rencana Kenaikan BBM seperti yang kita harapkan, dengan cara mencari cara solusif lain nya yang lebih kondusif.

Jogyakarta, 16 Juni 2013
Hormat saya,

ttd

Forum_AOPI/ Tolak BBM Naik



Saat nya Nasionalisasi aset dan kekayaan alam Indonesia kembali ke pangkuan NKRI.....wahai generasi muda penerus kami, wahai warga masyarakat kaum pinggiran, marilah kita bersatu berjyang mengembalikan kekayaan alam kita, minyak kita untuk kemakmuran kita bersama ke pangkuan NKRI bersama Forum_AOPI@Assosiasi Orang Pinggiran Indonesia. Kami akan terus menyerukan perjuangan kami bersama kalian demi kemakmuran kalian di negeri kalian sendiri...Ayo Bersatu...!!

Kontraktor Tolak Kenaikan Harga BBM


Kontraktor Tolak Kenaikan Harga BBM

Tribunnews.com, Jakarta - Kenaikan harga BBM berimplikasi terhadap naiknya harga material konstruksi serta transportasi mobilisasi material ke lokasi proyek.

"Seharusnya sebelum menaikkan harga BBM, Pemerintah terlebih dahulu membuat regulasi yang mengatur dampak melonjaknya harga material paska naiknya BBM agar tidak membebani para kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan," kata Ketua umum Himpunan Kontraktor Muda Indonesia (DPP HAKMI) Ikbal Basir Khan di Jakarta, Senin (17/6/2013).

Untuk itulah, HAKMI menyatakan sikap menolak dengan tegas rencana Pemerintah untuk menaikkan harga BBM.

Menurut Ikbal, sebelum dilakukan pelelangan pekerjaan proyek, pihak pengguna jasa atau pemilik proyek telah menyusun harga yang dituangkan dalam bentuk Rencana Anggaran biaya (RAB) yang disesuaikan dengan harga Pasar ketika harga BBM belum naik. "Kemudian para Kontraktor menawar dengan harga tersebut," kata dia.

Namun, lanjut Ikbal, pada saat pekerjaan berjalan seluruh rencana biaya pekerjaan berubah akibat naiknya harga BBM tetapi Kontraktor dituntut harus menyelesaikan pekerjaan sebab jika tidak akan berdampak pada resiko hukum,
Sementara jika terdapat harga satuan proyek yang dianggap lebih tinggi dari harga Pasar, Kontraktor di tuntut untuk mengembalikan uang negara.

"Nah bagaimana jika harga satuan Proyek lebih rendah dari harga pasar. Negara harus mengembalikan uang kepada kontraktor dong biar adil," ujar Ikbal.

Selanjutnya, menurut dia, seluruh pembangunan infrastruktur di Indonesia yang menggunakan dana APBN dan APBD tidak lepas dari peran kontraktor dalam melaksanakan pembangunannya. Dimana dalam pelaksanaan tersebut banyak melibatkan tenaga kerja seperti tukang dan buruh bahkan para sarjana.

"Betapa banyak dana setiap paket proyek keluar yang tidak direncanakan dan di perhitungkan sebelumnya. Kan kasihan kotraktor harus menanggung beban kerugian sendiri akibat dari kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak," kata dia.

Untuk itu, kata Ikbal, Jika pemerintah tetap menaikkan harga BBM maka pihak pengguna jasa dalam hal ini Para Menteri, Gubernur dan Bupati serta semua jajaran dinas terkait harus memberi kebijakan atau dispensasi agar Proyek yang telah berjalan dan terkena imbas dari kenaikkan harga BBM agar dapat dilakukan penyesuaian harga satuan dan penyesuaian volume pekerjaan, serta bagi Proyek yang belum di lelang agar dilakukan revisi DIPA dengan harga paska naiknya harga BBM agar tidak terlalu memberatkan para Kontraktor.
(Aco)

Minggu, 16 Juni 2013

Aksi Demonstrasi Tolak Kenaikan Harga BBM

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah elemen masyarakat hari ini turun ke jalan menggelar aksi demonstrasi menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Aksi unjuk rasa tersebut didominasi oleh serikat pekerja dan mahasiswa yang akan dimulai sejak pukul 09.00 WIB.
Tak hanya di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), aksi unjuk rasa juga akan dilakukan di sejumlah kementerian bahkan sampai di pintu tol di Jakarta dan Tangerang.
Pukul 08.00 WIB, Aliansi Serikat Buruh dan Serikat Pekerja Tangerang Raya serta KSPSI akan melakukan unjuk rasa di Pintu Tol Kebon Nanas, Tangerang dan Pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta. Peserta demo yang berjumlah sekitar 1.000 orang itu mengangkat isu penolakan kenaikan BBM.
Pukul 09.00 WIB, unjuk rasa dari elemen Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) di Gedung DPR, Kementerian BUMN dan Istana Negara dengan peserta demo sekitar 300 orang. Isu yang diangkat adalah tolak kenaikan BBM dan mendesak Panja Ketenagakerjaan penghapusan sistem kerja outsourcing di perusahaan BUMN, menjadi topik demo massa tersebut.
Pukul 09.00 WIB, di PT Inti Polymetal Kawasan Industri Pulogadung Jaktim, unjukrasa FSPMI dan Karyawan PT Inti Polymetal 1000 orang, meminta dipekerjakan kembali 24 orang karyawan PT Inti Polymetal yang dipecat.
Pukul 10.00 WIB, demo dari massa Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berjumlah 2.000 orang, akan digelar di kantor Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan dan depan gedung DPR.
Pukul 10.00 WIB, di Disnakertrans DKI Jakarta , Balaikota DKI Jakarta dan gedung DPR, unjuk rasa oleh 500 orang anggota Forum Buruh DKI Jakarta, menolak kenaikan BBM dan meminta Kadisnaker untuk komitmen memperjuangkan upah yang layak.
Sebanyak 300-500 orang dari massa KSBSI akan berunjuk rasa di depan gedung DPR, pada pukul 12.00 WIB dengan mengusung tema menolak kenaikan harga BBM.
Pukul 13.00 WIB, demo di Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta Pusat dari massa Koalisi Rakyat Untuk Indonesia sekitar 150 orang.
Untuk anda yang ingin melewati jalur tersebut harap memperhatikan pengalihan arus lalu lintas yang dilakukan pihak kepolisian.

Kamis, 13 Juni 2013

Falsafah tentang Pohon

Tentang Pohon dan Manusia

Suatu ketika, seorang guru bertanya pada Sang Maha Guru, “Wahai Maha Guru, aku ingin menjadi guru yang sejati bagi anakku, juga bagi murid-muridku. Apakah Maha Guru memiliki pesan untukku, agar setiap kali mengajar aku akan selalu teringat pesan bijaksanamu?”

Sang Maha Guru terdiam sejenak. Lalu sambil tersenyum arif ia bertanya, “Apakah kamu pernah melihat pepohonan di sekita
rmu?”

“Ya, tentu saja,” kata si guru.

Sang Maha Guru bertanya kembali, “Apakah kamu benar-benar melihat dan memperhatikan apa yang mereka lakukan?”

Si guru menggaruk-garuk kepalanya, “Setahuku mereka diam saja dan tidak melakukan apa-apa.”

Sang Maha Guru tersenyum lagi, lalu mulailah ia berpesan :


“Jadilah seperti pohon. Perhatikanlah, ia diam tak banyak bicara hingga kamu tidak menyadari apa yang dilakukannya. Padahal ia selalu memberimu udara untuk dihisap. Lihatlah bagaimana ia memberi udara pada semua orang tanpa memandang apakah kamu miskin atau kaya. Atau apakah kamu lahir dari kelompok etnik tertentu. Ia memberi udara bagi semua orang tanpa memandang agama, ras dan suku bangsa. Apakah kamu bersedia membagi ilmumu untuk semua orang tanpa pilih kasih?”

“Jadilah seperti pohon. Ia tidak banyak berbicara tapi terus bertumbuh setiap hari. Jika sudah tidak bertumbuh maka ia akan mati. Apakah dirimu merasa terus bertumbuh?”

“Jadi seperti pohon. Apabila sudah besar, ia akan menaungi siapa saja yang berada dibawahnya, tak peduli itu manusia atau hewan. Apakah kamu merasa dirimu sudah semakin besar dan menaungi apa saja yang berada dibawahmu?”

“Jadilah seperti pohon yang selalu menyejukkan, memperindah dan mempercantik tempat-tempat gersang. Apakah kamu merasa kehadiranmu telah membuat hati-hati yang gersang menjadi sejuk dan indah kembali?”

“Jadilah seperti pohon. Satu-satu kehidupan yang tumbuh ke atas dan berhasil melawan kuatnya gravitasi Bumi. Apakah kamu merasa dirimu telah berhasil melawan kuatnya godaan dan tantangan akan terus bertumbuh menjadi manusia dan guru yang lebih baik dari hari ke hari?”

“Jadilah seperti pohon yang menyuburkan tanah di sekitarnya dan menyimpan air di bawahnya untuk kehidupan semua makhluk hidup lainnya. Apakah kamu sudah menyuburkan lingkungan sekitarmu?”

“Jadilah seperti pohon, Seandainya sudah mati pun tubuhnya masih berguna bagi kesuburan tanah atau menjadi bahan baku tempat tinggal yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.”

Menurut Anda, apakah kita sudah lebih baik dari pohon?

SESERATAN: Belajar Dari Pohon

SESERATAN: Belajar Dari Pohon: Suatu ketika, seorang guru bertanya pada Sang Maha Guru, “Wahai Maha Guru, aku ingin menjadi guru yang sejati bagi anakku, juga bagi ...

Rabu, 12 Juni 2013

Pesan istri pada suami nya


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

~♥ Harapan Seorang Istri Kepada Suami♥~

Suamiku….
Kuingin agar setiap
perjumpaanku denganmu menjadi sebuah perjumpaan
manis,..
Hiasi selalu dengan
senyuman tulusmu karena senyummu adalah bahagiaku..
Do'amu adalah
sebuah keridhoan bagiku.

Suamiku…
Bertuturkatalah yang lembut padaku ketika kau hendak sampaikan sesuatu agarku mudah mencerna apa
maksudmu..
Perhatikanku pula
ketika ku ingin berbagi denganmu..
Mendengarkan
ucapan atau ceritaku. Karena bagiku itu adalah sebuah penghargaan..

Suamiku…
kuinginkan sebuah panggilan kesayangan tuk jadikan sebuah kemesraan dalam
hubungan..

Suamiku…
Kuingin kau lebih sebagai seorang sahabat yang berikan
waktu untukku.. Jangan terlalu
sibuk dengan segala urusanmu,..
Sediakan waktu untuk
bercengkrama bersama denganku walau hanya sekedar
tuk ingatkan tentang
kenangan indah bersamamu..

Suamiku …
Jadikan bermusyawarah
sebagai jalan dalam
memecahkan persoalan keluarga..
Dengan adanya 2
orang akan lebih mudah ditemukan sebuah jalan keluar..

Suamiku …
Bantu aku dalam ketaatan kepada Allah. Biasakanlah Bangunkan ku di sepertiga malam terakhir dan ajak ku
menegakkan shalat Qiyamullail..

Suamiku ….
Ajari ku apa yang kau ketahui dari Al Quran dan tafsirnya.

Suamiku …
Ajari ku tak lepas dari kalimat “Dzikr” (cara untuk mengingat
Allah dengan mencontoh
Rasulullah) di pagi dan petang..

Suamiku …
Ingatkan selalu aku untuk membelanjakan uang di jalan
yang diridhoiNya... menebar kebaikan dan jihad dijalan Islam..

Suamiku…
Cemburu adalah fitrah..
Bahkan kuharap kaupun punya rasa
cemburu terhadap aku, tetapi jangan berlebihan (cemburu
buta).

Suamiku …
Kuingin kan sikap kesabaran dan
kelembutan dalam
menghadapiku jangan kau tunjukkan kekerasan dan kata
kata kasar padaku..
Selalu ingatkan aku jika ada perbuatan yang salah pada
diriku…
Karena aku hanyalah
wanita sederhana dengan kekurangan dalam diriku..

Suamiku…
Maafkan aku jika telah berbuat salah padamu…
Turunkan emosimu ketika kau hadapi
aku…
Nasehatiku dengan
kelembutanmu karena itu akan lebih mengena bagiku.
Ku yakin kau bisa lakukan itu…

Salam sayang untukmu selalu…
^_^

Rasulullah SAW bersabda :
“ Yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik
(perlakuannya) terhadap istri-istrinya dan aku adalah yang
terbaik di antara kalian terhadap istri-istriku.”

Rasullullah SAW juga bersabda :
“ Tidak ada yang memuliakan wanita dengan sejati kecuali
laki-laki yang pemurah (dermawan) dan tak seorangpun yang menghina mereka (wanita) kecuali laki-laki yang kasar.”




Wassalamu alaikum wr.wb


 







 SEMOGA BERMANFAAT 









Selasa, 11 Juni 2013

Seputar Dzikir



MIFTAHUS SARDO'IR ; RUH DAN WARIDAT

Ketahuilah wahai hamba Allah sekalian , sesunguhnya ruh itu setiap saat rindu kepada Allah,ia sangat merindukan kampung halamannya,namun banyak hijab yang menghalanginya.

Barang siapa yang di tajamkan oleh Allah mata hati (Bashiroh) nya,maka hijab-hijab itu tersingkap

dan Allah akan memberinya berbagai pertolongan, mengarunianya kenikmatan dalam berdzikir , menimbulkan dalam hatinya kerinduan pada kebahagiaan di teman-teman Uns ( keintiman) dan kebun-kebun syurga.

Setiap orang memperoleh karunia (madad) sesuai keadaannya dan setiap orang memperoleh pertolongan (imdad) sesuai dengan kesiapannya,

oleh karena itu siapkanlah dirimu untuk memperoleh pertolongan jangan meremehkannya.

Dengan dzikirullah akan membuat hati bersinar,dzikir dibagi ada dua,dzikir dengan hati dan dzikir dengan lisan.

Dzikir hati lebih utama dari pada dzikir lisan. Karena orang yang berdzikir dalam hati akan memperoleh dzikir sekaligus jauh dzikirnya.

Namun jangan tingalkan dzikir lisan , karena dzikir lisan adalah yang di maksud dalam ayat berikut

"Wadz dzaakiriinalboha kastsiirow wadz dzaakirooti a'addallaahu lahum maghfiratuw wa ajroor"

"Dan laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah .. Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar".
Q.S Al Ahzab 33-35.

Seorang ulama pernah di tanya , 'kami berdzikir kepada Allah Swt , tetapi dzikir itu tidak menggoreskan kesan di hati kami,

jawbannya bersyukurlah kepada Allah yang telah menghiasi salah satu anggota tubuh mu dengan berdzikir kepadaNya.

Dzikir lisan juga merupakan tanda cinta , barang siapa yang sungguh-sungguh mencintai seseorang,

ia pasti sering menyebut-nyebutnya , sebab orang yang berdzikir merasa mulia dengan yang ia dziki (sebut)

ku sebutkan dalam syair ku;

"Fanaw'an jamii'il kawni thullbaa husnahu , yaghiibuuna'an kullas shwa bi wishoolihin".

"Mereka hilang dari alam mencari kebaikanNya,hubungan dengan Allah telah membuat mereka lalai dari segalanya"

Sabtu, 08 Juni 2013

Kematian Yang Indah (khusnul Khotimah )

Alhamdulillah Puji puja dan sukurku tak henti-hentinya kepada pemilik alam semesta ini, pengatur hidup makhluk ini, pengasih dan penyayang setiap makhluknya, maha adil, maha bijaksana, maha pengampun hambanya yang kembali kepadanya. Sholawat dan Salam Allah, Malaikat dan semua makhluk, tetap tercurah tanpa henti-hentinya kepada makhluk yang paling mulia, kekasih raja alam, pemimpin manusia, Nabi muhammad SAW, beserta keluarga, para sohabat, tabi’in, tabi’u tabi’in, dan semua yang mengikuti mereka hingga Akhir alam ini.
Bahan Renungan Untuk kita semua duhai sahabat-sahabatku, yang mungkin terlalu sibuk bekerja. Luangkanlah waktu sejenak untuk membaca dan merenungkan catatan ini.
Alhamdulillah, Anda beruntung telah terpilih untuk mendapatkan kesempatan membaca ini. Aktifitas keseharian kita selalu mencuri konsentrasi kita. kita seolah lupa dengan sesuatu yang kita tak pernah tau kapan kedatangannya.
Sesuatu yang bagi sebagian orang sangat menakutkan.Tahukah kita kapan kematian akan menjemput kita?
Berikanlah waktu anda dan bacalah sampai habis, semoga dapat menjadikan hikmah buat kita semua dan sadar, bahwa kita akan mati dan tinggal menunggu waktunya. Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang khusnul khotimah, amien.
Tatkala masih di bangku sekolah, aku hidup bersama kedua orangtuaku dalam lingkungan yang baik. Aku selalu mendengar doa ibuku saat pulang dari keluyuran dan begadang malam. Demikian pula ayahku, ia selalu dalam shalatnya yang panjang. Aku heran, mengapa ayah shalat begitu lama, apalagi jika saat musim dingin yang menyengat tulang. Aku sungguh heran, bahkan hingga aku berkata kepada diri sendiri:
“Alangkah sabarnya mereka….setiap hari begitu…benar- benar mengherankan!”
Aku belum tahu bahwa disitulah kebahagiaan orang mukmin dan itulah shalat orang-orang pilihan. Mereka bangkit dari tempat tidurnya untuk munajat kepada Allah.
Setelah menjalani pendidikan militer, aku tumbuh sebagai pemuda yang matang. Tetapi diriku semakin jauh dari Allah padahal berbagai nasehat selalu kuterima dan kudengar dari waktu ke waktu. Setelah tamat dari pendidikan, aku ditugaskan di kota yang jauh dari kotaku.
Perkenalanku dengan teman-teman sekerja membuatku agak ringan menanggung beban sebagai orang terasing. Disana, aku tak mendengar lagi suara bacaan Al-Qur’an. Tak ada lagi suara ibu yang membangunkan dan menyuruhku shalat. Aku benar-benar hidup sendirian, jauh dari lingkungan keluarga yang dulu kami nikmati. Aku ditugaskan mengatur lalu lintas di sebuah jalan tol. Di samping menjaga keamanan jalan, tugasku membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Pekerjaan baruku sungguh menyenangkan. Aku lakukan tugas-tugasku dengan semangat dan dedikasi tinggi.
Tetapi, hidupku bagai selalu diombang-ambingkan ombak. Aku bingung dan sering melamun sendirian. Banyak waktu luang dan pengetahuanku terbatas. Aku mulai jenuh, tak ada yang menuntunku di bidang agama. Aku sebatang kara. Hampir tiap hari yang kusaksikan hanya kecelakaan dan orang-orang yang mengadu kecopetan atau bentuk-bentuk penganiayaan lain. Aku bosan dengan rutinitas. Sampai suatu hari terjadilah sebuah peristiwa yang hingga kini tak pernah aku lupakan. Ketika itu, kami dengan seorang kawan sedang bertugas disebuah pos jalan. Kami asyik ngobrol. tiba-tiba kami dikagetkan oleh suara benturan yang amat keras. Kami mengedarkan pandangan. Ternyata, sebuah mobil bertabrakan dengan mobil lain yang meluncur dari arah yang berlawanan. Kami segera berlari menuju tempat kejadian untuk menolong korban. Kejadian yang sungguh tragis.
Kami lihat dua awak salah satu mobil dalam kondisi kritis. Keduanya segera kami keluarkan dari mobil lalu kami bujurkan di tanah. Kami cepat-cepat menuju mobil satunya. Ternyata pengemudinya telah tewas dengan amat mengerikan.
Kami kembali lagi kepada dua orang yang berada dalam kondisi koma. Temanku menuntun mereka mengucapkan kalimat syahadat. Ucapkanlah
“Laailaaha Illallaah ….. Laailaaha Illallaah ..” perintah temanku. Tetapi sungguh mengerikan, dari mulutnya malah meluncur lagu-lagu. Keadaan itu membuatku merinding. Temanku tampaknya sudah biasa menghadapi orang-orang yang sekarat. Kembali ia menuntun korban itu membaca syahadat. Aku diam membisu. Aku tak berkutik dengan pandangan nanar. Seumur hidupku, aku belum pernah menyaksikan orang yang sedang sekarat, apalagi dengan kondisi seperti ini. Temanku terus menuntun keduanya mengulang-ulang bacaan syahadat.Tetapi keduanya tetap terus saja melantunkan lagu. Tak ada gunanya. Suara lagunya terdengar semakin melemah, lemah dan lemah sekali. Orang pertama diam, tak bersuara lagi, disusul orang kedua tak ada gerak. Keduanya telah meninggal dunia. Kami segera membawa mereka ke dalam mobil. Temanku menunduk, ia tak berbicara sepatahpun. Selama perjalanan hanya ada kebisuan. Hening.
Kesunyian pecah ketika temanku mulai bicara. Ia berbicara tentang hakikat kematian dan su’ul khatimah (kesudahan yang buruk). Ia berkata “Manusia akan mengakhiri hidupnya dengan baik atau buruk. Kesudahan hidup itu biasanya pertanda dari apa yang dilakukan olehnya selama di dunia. Ia bercerita panjang lebar padaku tentang berbagai kisah yang diriwayatkan dalam buku-buku Islam. Ia juga berbicara bagaimana seseorang akan mengakhiri hidupnya sesuai dengan masa lalunya secara lahir batin.
Perjalanan kerumah sakit terasa singkat oleh pembicaraan kami tentang kematian. Pembicaraan itu makin sempurna gambarannya tatkala ingat bahwa kami sedang membawa mayat. Tiba-tiba aku menjadi takut mati. Peristiwa ini benar-benar memberi pelajaran berharga bagiku. Hari itu, aku shalat khusyu’ sekali. Tetapi perlahan-lahan aku mulai melupakan peristiwa itu. Aku kembali pada kebiasaanku semula. Aku seperti tak pernah menyaksikan apa yang menimpa dua orang yang tak kukenal beberapa waktu yang lalu. Tetapi sejak saat itu, aku memang benar-benar menjadi benci kepada yang namanya lagu-lagu. Aku tak mau tenggelam menikmatinya seperti sedia kala. Mungkin itu ada kaitannya dengan lagu yang pernah kudengar dari dua orang yang sedang sekarat dahulu. Kejadian yang menakjubkan !
Selang enam bulan dari peristiwa mengerikan itu sebuah kejadian menakjubkan kembali terjadi di depan mataku. Seseorang mengendarai mobilnya dengan pelan, tetapi tiba-tiba mobilnya mogok di sebuah terowongan menuju kota . Ia turun dari mobilnya untuk mengganti ban yang kempes. Ketika ia berdiri dibelakang mobil untuk menurunkan ban serep, tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya dari arah belakang. Lelaki itupun langsung tersungkur seketika.
Aku dengan seorang kawan (bukan yang menemaniku pada peristiwa pertama) cepat-cepat menuju tempat kejadian. Dia kami bawa dengan mobil dan segera pula kami menghubungi rumah sakit agar langsung mendapat penanganan. Dia masih sangat muda, wajahnya begitu bersih.Ketika mengangkatnya ke mobil, kami berdua cukup panik, sehingga tak sempat memperhatikan kalau ia menggumamkan sesuatu. Ketika kami membujurkannya di dalam mobil, kami baru bisa membedakan suara yang keluar dari mulutnya.
Subhannallah..! Ia melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan suara amat lemah. Subhanallah  dalam kondisi kritis seperti itu ia masih sempat melantun kan ayat-ayat suci Al-Qur’an? Darah mengguyur seluruh pakaiannya, tulang-tulangnya patah, bahkan ia hampir mati. Dalam kondisi seperti itu, ia terus melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan suaranya yang merdu. Selama hidup, aku tak pernah mendengar bacaan Al-Qur’an se indah itu.
Dalam batin aku bergumam sendirian “Aku akan menuntunnya membaca syahadat sebagaimana yang dilakukan oleh temanku terdahulu, apalagi aku sudah punya pengalaman.” aku meyakinkan diriku sendiri. Aku dan kawanku seperti terhipnotis mendengarkan suara bacaan Al-Qur’an yang merdu itu.
Sekonyong-konyong sekujur tubuhku merinding, menjalar dan menyelusup ke setiap rongga. Tiba-tiba, suara itu terhenti. Aku menoleh kebelakang. Ku saksikan dia mengacungkan jari telunjuknya lalu bersyahadat. Kepalanya terkulai, aku melompat ke belakang. Kupegang tangannya, degup jantungnya, nafasnya, tidak ada yang terasa.
Dia telah meninggal. Aku lalu memandanginya lekat-lekat, air mataku menetes, kusembunyikan tangisku, takut diketahui kawanku. Kukabarkan kepada kawanku kalau pemuda itu telah meninggal. Kawanku tak kuasa menahan tangisnya. Demikian pula halnya dengan diriku. Aku terus menangis air mataku deras mengalir. Suasana dalam mobil betul-betul sangat mengharukan. Sampai di rumah sakit, kepada orang-orang di sana kami mengabarkan perihal kematian pemuda itu dan peristiwa menjelang kematiannya yang menakjubkan. Banyak orang yang terpengaruh dengan kisah kami, sehingga tak sedikit yang meneteskan air mata.
Salah seorang dari mereka, demi mendengar kisahnya, segera menghampiri jenazah dan mencium keningnya. Semua orang yang hadir memutuskan untuk tidak beranjak sebelum mengetahui secara pasti kapan jenazah akan dishalatkan. Mereka ingin memberi penghormatan terakhir kepada jenazah. Semua ingin ikut menyolatinya.
Salah seorang petugas rumah sakit menghubungi rumah almarhum. Kami ikut mengantar jenazah hingga ke rumah keluarganya. Salah seorang saudaranya mengisahkan, ketika kecelakaan, sebetulnya almarhum hendak menjenguk neneknya di desa. Pekerjaan itu rutin ia lakukan setiap hari senin. Disana almarhum juga menyantuni para janda, anak yatim dan orang-orang miskin.
Ketika terjadi kecelakaan, mobilnya penuh dengan beras, gula, buah-buahan dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya. Ia juga tak lupa membawa buku-buku agama dan kaset-kaset pengajian. Semua itu untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang yang dia santuni. Bahkan juga membawa permen untuk dibagikan kepada anak-anak kecil.
Bila tiba saatnya kelak, kita menghadap Allah Yang Perkasa. hanya ada satu harap, semoga kita menjadi penghuni surga. Biarlah dunia jadi kenangan, juga langkah-langkah kaki yang terseok, di sela dosa dan pertaubatan.
Hari ini, semoga masih ada usia, untuk mengejar surga itu, dengan amal-amal yang nyata : “memperbaiki diri dan mengajak orang lain “
Allah Swt berfirman: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. ” (QS. Al-Imran:185)
Rasulullah Saw telah mengingatkan dalam sabdanya, “Barangsiapa yang lambat amalnya, tidak akan dipercepat oleh nasabnya.”
Sahabat dan saudaraku semua, siapa yang tau kapan, dimana, bagaimana, sedang apa, kita menemui tamu yang pasti menjumpai kita, yang mengajak menghadap Allah SWT.
Orang yang cerdik dan pandai adalah yang senantiasa mengingat kematian dalam waktu-waktu yang ia lalui kemudian melakukan persiapan persiapan untuk menghadapinya.
Note : amalkan ilmu, sampaikan walau satu ayat, salah satu amalan yang terus mengalir walau seseorang sudah mati adalah ilmu yang bermanfaat.
Begitulah hendaknya engkau nasehati dirimu setiap hari karena engkau tidak menyangka mati itu dekat kepadamu bahkan engkau mengira engkau mungkin hidup lima puluh tahun lagi, Kemudian engkau menyuruh dirimu berbuat taat, sudah pasti dirimu tidak akan patuh kepadamu dan pasti ia akan menolak dan merasa berat untuk mengerjakan ketaatan.
Nasehat ini terutama untuk diri saya sendiri, dan saudara-saudaraku seiman pada umumnya.
Orang Cerdas Adalah Orang Yang Mengingat Akan Kematian.
Wallahu a’lam.
Semoga ada manfaatnya.
Cari dan teruslah mencari cinta Ilahi.
Salam ukhwah fillah selalu ^_^
Dari seorang sahabat…,
Posted by Hadrian Maulana (dari kumpulan Kasidah Cinta).