Kamis, 16 Februari 2012

Kalung Pengikat Jodoh

"KALUNG PENGIKAT JODOH"

Al-Qadhi Abu Bakar Muhammad bin Abdul Baqi berada di mekah,suatu hari dia merasakan lapar yang amat sangat.Al-Qadhi tak menemukan sesuatu untuk mengganjal perutnya yang keroncongan,dan sepeser pun uang tak dimilikinya.
Tiba-tiba ia melihat sebuah kantung dari sutera yang diikat dengan kaus kaki yang terbuat dari sutera pula.Al-Qadhi kemudian memungutnya dan membawa pulang ke rumah.
Sesampai di rumah;dibukanya kantung itu,dan alangkah terkejutnya Al-Qadhi ketika mengetahui isi kantung itu,sebuah kalung permata yang tak pernah dilihatnya seumur hidupnya.
Al-Qadhi kemudian keluar rumah,dan saat itu terlihat seorang lelaki tua yang berteriak mencari kantungnya yang hilang sambil memegang kantung kain yang berisi uang.
Hai, barang siapa yang telah menemukan kantung sutera yang berisi permata milikku,dan mau mengembalikannya padaku,maka aku akan menebusnya lima ratus dinar,kata lelaki tua itu.
Mendengar itu,Al-Qadhi berpikir akan bisa memiliki uang itu jika mengembalikan kantung sutera yang telah ditemukannya.
Hai, Pak Tua kemarilah, panggil Al-Qadhi.
Al-Qadhi kemudian mengajak lelaki tua itu pulang ke rumahnya,Lelaki tua itu menceritakan tentang kantung sutera,ciri-ciri kaus kaki pengikatnya,dan ciri-ciri permata serta jumlahnya berikut benang pengikatnya.
Al-Qadhi kemudian memberikan kantung itu,dan lelaki tua itu pun memberikan uang lima ratus dinar sebagai gantinya.Namun,Al-Qadhi tidak mau mengambil uang itu.
Memeng seharusnya aku mengembalikan barang itu kepada bapak tampa harus mengambil upah untuk itu,karena barang itu memang milik bapak, kata Al-Qadhi.
Kau harus mau menerimanya,dan itu memang sudah janjiku, ujar lelaki tua itu.
Al-Qadhi bersikeras tak mau menerima uang itu,namun lelaki tua itu juga memaksanya.Meskipun dipaksa,Al-Qadhi tetap pada pendiriannya.Akhirnya,setelah mengucapkan terima kasih,lelaki tua itu pergi meninggalkan rumah Al-Qadhi.
Beberapa waktu kemudian,Al-Qadhi pergi berlayar meninggalkan kota Mekah.Di tengah laut,perahu yang ditumpanginya pecah di hantam ombak.
Semua penumpang yang ada dalam perahu itu tenggelam bersama dengan harta benda mereka.hanya Al-Qadhi yang selamat dengan menumpang sebuah papan pecahan perahu itu.Untuk beberapa waktu ia terombang-ambing di tengah laut.
Akhirnya,Al-Qadhi terdampar di sebuah pulau penduduk.ia kemudian memasuki sebuah masjid yang ada di pulau itu,dan duduk sambil membaca ayat-ayat Al-Qur'an.
Mendengar cara Al-Qadhi membaca Al-Qur'an,beberapa orang penduduk pulau itu datang mendekati Al-Qadhi.
Ajarilah kami membaca Al-Qur'an,katanya.
Dan Al-Qadhi pun memenuhi permintaan mereka,mengajarinya membaca Al-Qur'an.Dari mereka Al-Qadhi memperoleh uang yang lumayan banyak.
Di dalam Masjid,Al-Qadhi menemukan beberapa lembar mushaf,diambil dan dibacanya.
Kau bisa menulis! tanya mereka.
Ya,jawab Al-Qadhi.
Kalu begitu,ajarilah kami menulis.
Mereka pun datang dengan anak-anak serta remajanya.Mereka diajarinya tulis menulis oleh Al-Qadhi.Dari itu juga ia mendapatkan banyak uang.
Kami mempunyai seorang putri yatim,kata salah seorang diantara mereka,dia mempunyai harta yang cukup.Maukah kau menikahinya?
Namun,Al-Qadhi menolak tawaran mereka.
Tidak! Kau harus mau,desak mereka.
Akhirnya,Al-Qadhi menuruti keinginan mereka,Ketika gadis itu dibawa ke hadapannya,Al-Qadhi melihat kalung permata yang pernah ditemukannya di Mekah melingkar di leher gadis itu.
Tak ada yang dilakukan Al-Qadhi saat itu,kecuali hanya terus memperhatikan kalung permata di leher gadis itu.
Sungguh, kau telah menghancurkan hati gadis yatim ini,kata salah seorang penduduk pulau itu.Kau hanya memperhatikan kalung itu,Rupanya kau tak mau memperhatikan gadis yang memakainya.
Al-Qadhi kemudian menceritakan kepada mereka tentang kisahnya mengenai kalung itu.Setelah mereka tahu,serentak meneriakang tahlil dan takbir.
Ada apa dengan kalian? Tanya Al-Qadhi.
Tahukah engkau,bahwa orang tua yang pernah kau jumpai di Mekah dulu adalah ayah gadis ini.Dan dia pernah mengatakan,bahwa tidak pernah menjumpai seorang muslim sebaik orang yang telah mengembalikan kalung itu padanya.Maka dia berdo'a agar dipertemukan kembali dengannya untuk menikahkan dengan putrinya.Dan sekarang rupanya hal itu menjadi kenyataan,ujar mereka.
Al-Qadhi kemudian mengarungi kehidupan bersama gadis itu,dan mereka dikaruniai dua orang anak.Ketika istrinya meninggal,kalung permata itu menjadi harta pusaka bagi Al-Qadhi dan dua orang anaknya.

Sekian dulu ceritanya sahabatq semua.dan selamat sore sahabatq semua.dan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar